Kamis, 16 Agustus 2012

Karakter Seorang Pemenang di dalam Tuhan


 Pendahuluan :

Setiap orang ingin menang dalam hidupnya, baik dalam segi perlombaan maupun segi karakter. Namun untuk memperoleh kemenangan tersebut sangatlah sulit, karena dia harus melibatkan semua yang ada pada diriya yaitu: semangat, tenaga, dan usaha. Suatu kemenangan bisa dicapai dengan baik apabila melewati suatu proses yang panjang. Seorang petinju sebelum naik di ring tinju untuk mengadakan pertandingan, dia harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu, dan yang diperlukan adalah kondisi fisik yang baik, berlatih keras, mengatur keseimbangan tubuh, dan mengadakan pemanasan. Ketika dia berhasil sampai memukul lawannya K.O maka dialah pemenang. Tetapi belum tentu karakter seorang petinju itu adalah karakter pemenang.
           

Seorang Pastor dari polandia yang bernama Maximilian Kolbe berkata: “Misinya ialah memberikan hidupagar orang lain dapat hidup, dan benar-benar bersyukur kepada Tuhan atas karunia ini. Ia telah menggunakan dirinya dalam melayani Tuhan dan kemanusiaan. Tetapi ia meninggalkan banyak bekas kasihnya ke empat ujung dunia, mengilhamkan jutaan orang untuk “berperang” melawan kebencian dengan cinta yang militant. Ia dianggap orang kudus bukan saja oleh orang katolik, tetapi juga oleh orang dari berbagai iman dan kepercayaan. Teman polandianya, Paus Johanes Paulus II, meresmikan sebagai orang kudus pada tahun 1981. Bahkan di Auschwitz, tempat keputusan total berlangsung, pengorbanannya merupakan peneguhan bagi kemanusiaan. Pastor Maximilian Kolbe adalah salah satu karakter yang menggugah Dunia.

Proposisi         : Karakter seorang pemenang adalah karakter yang melakukan kehendak
Tuhan.

Kalimat ?       : Apakah karakter yang seorang pemenang yang dikehendaki Tuhan?

Kalimat alih   : Ada beberapa ciri karakter seorang pemenang yang dikehendaki Tuhan.

Isi                    :

1. Seorang pemenang harus mengasihi musuhnya (Mat 6:44)
a. Alasan mengapa Yesus mengatakan bahwa kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu adalah karena semua manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, sehingga sekalipun mereka orang yang belum percaya Allah tetap mengasihi mereka. Karena Allah itu kasih. Dalam perjanjian lama sebenarnya ketentuan hukum taurat ialah untuk berbuat baik terhadap musuh, ayat ini menjelaskan bahwa ketika seseorang mengalami penganiayaan sangatlah sulit untuk mengasihi orang tersebut sehingga langkah utama yang paling penting adalah mendoakan mereka.

b. berbicara soal kasih sangat penting karena merupakan hukum yang terutama yaitu “mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu, dan hukum yang kedua yang sama dengan itu, ialah: “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Disini seorang pemenang diuji apakah dia mampu mengasihi orang yang telah berbuat jahat kepada nya, Yesuslah yang memiliki karakter yang sempurna, Dialah yang mengajarkan kasih. Karena dengan kasih ini pula orang berdosa bisa diselamatkan, Setiap orang sekalipun tidak percaya Yesus, orang tersebut memiliki kasih dalam hidupnya. Disini musuh kita juga adalah kedagingan jadi ketika kita mengalahlan kedagingan maka  karakter seorang pemenang akan ada pada kita. Kenapa mengasihi begitu penting?

c. Orang Amerika ketika diserang oleh para teroris di World Trade Center dan Pentagon. Bagaimana ada orang yang dapat mengasihi orang-orang seperti itu. Bukan hanya itu saja pengeboman di hotel Ritz Calton dan J W Marriot hotel berbintang lima di Indonesia, apakah kita sanggup mengasihi mereka yang melakukan hal tersebut. Dalam catatan sejarah gereja, terdapat banyak keteladanan orang-orang yang meninggal oleh karena mempertahankan iman yaitu mengasihi Yesus. Seperti John Hus, ketika orang-orang yang mau membakarnya minta ia untuk menyangkal Yesus, dia menjawab dengan mantap, “Apa yang saya ajarkan dengan mulutku, saya tutup dengan darahku. Inilah karakter seorang pemenang. ”Begitu juga dengan Polycarpus, sebelum dibakar hidup-hidup karena tak mau ingkari imannya, ia bersaksi, “selama 84 tahun kehidupan saya dengan Tuhan tidak pernah gagal; sekarangpun saya tidak akan menolak Yesus.
Bayangkan betapa luar biasanya mereka, bagaimana dengan kita orang percaya?
Jadi seorang pemenang harus mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaynya.
Kal Alih          : Karakter apalagi yang di kehendaki Tuhan sebagai seorang pemenang.

2. Seorang pemenang harus percaya kepada Tuhan (Amsal 29:25)
a. Siapa percaya kepada Tuhan, dilindugi. Di Dunia ini ada banyak kepercayaan-kepercayaan lain, orang akan merasa aman ketika ia memiliki segala sesuatu dalam hidupya, apalagi pada saat memiliki jabatan yang tinggi dalam sebuah pemerintahan, dunuia politik, dan perekonomian. Namun kenyataannya masih ada juga yang merasa takut, karena dibayang-bayangi oleh rasa ketidaknyamanan dalam hidup.

b. kita ingat cerita tentang Sadrakh,Mesakh, dan Abednego. Ketika raja Nebukadnezar memberikan sebuah perintah, yaitu segala bangsa harus sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar, pada saat mendengar berbagai jenis bunyi-bunyian seperti sangkakala, rebab, gambus, dan seruling maka setiap orang harus sujud menyembah patung emas itu. Ketika itu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kedapatan tidak menyembah patung yang diperintahkan raja. Dan raja Nebukadnezar marah sehingga dia menyuruh untuk membawa mereka untuk dimasukan ke dalam perapian yang menyalah, dan perapian tersebut dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa, setelah ketiga orang ini dimasukkan keperapian yang menyalah, raja dan para menterinya terkejud karena, sudah empat orang yang berjalan di dalam perapian itu dengan tidak terluka sama sekali. Berkatalah raja Nebukadnezar terpujilah Allah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Inilah gambaran orang yang percaya kepada Tuhan, sekalipun dimasukkan ke dalam perapian yang begitu panas tetap mereka percaya bahwa Allah sanggup menolong. Jadi karakter seorang pemenang adalah percaya kepada Tuhan.


c. Puisi:
Aku Takut akan kesendirian, sampai aku belajar untuk menyukai diriku sendiri.
Aku takut akan kegagalan, sampai aku menyadari bahwa aku hanya akan gagal saat aku tidak mencoba.
Aku takut akan kesuksesan, sampai aku menyadari bahwa aku harus mencoba untuk berbahagia dengan keberadaanku.
Aku takut akan opini orang lain, sampai aku belajar bahwa bagaimanapun orang akan mempunyai opini tentang aku.
Aku takut akan penolakan, sampai aku belajar untuk mempunyai keyakinan dalam diriku.
Aku takut akan rasa sakit, sampai aku belajar bahwa hal tersebut sangat penting untuk bertumbuh.
Aku takut akan kebenaran, sampai aku melihat keburukan dalam kebohongan.
Aku takut untuk hidup, sampai aku mengalami keindahannya.
Aku takut akan kematian, sampai aku menyadari bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan suatu permulaan.
Aku takut akan nasib, sampai aku menyadari bahwa aku mempunyai kekuatan untuk mengubah hidupku.
Aku takut akan kebencian, sampai aku melihat bahwa hal tersebut tidak lebih dari pada kebodohan.
Aku takut akan cinta, sampai aku tersentuh olehnya, mengubah hari-hariku yang suram menjadi hari-hari yang cerah tiada akhir.
Aku takut melihat masa depan, sampai aku menyadari bahwa tujuan hidup adalah mencari hal-hal yang lebih baik.
Aku takut akan perubahan, sampai aku meluhat kupu-pupu yang cantik harus mengalami metamorfosa sebelum ia dapat terbang.
                       
                                                Karya: Bobbete Bryan

Kalimat alih   : Karakter ketiga yang dikehendaki Tuhan adalah…

3. Seorang pemenang harus rendah hati (1 Petrus 5:5).
a. kenapa seorang perlu untuk rendah hati?
Karena Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati.
 Artinya rendah hati sangat penting bagi setiap pelayan Tuhan. Dengan adanya kerendahan hati ini maka pelayanan akan semakin luar biasa dan menjadikan karakter seorang pemenang.

b.Ibarat padi semakin tunduk, demikianlah orang pintar semakin rendah hati. Prinsip yang sama seharusnya berlaku pada hamba Tuhan, semakin dipercaya melayani, seharusnya semakin rendah hati untuk dapat belajar melayani dengan baik. Tidak banyak pemimpin Kristen mau diajar, karena merasa gengsi dan sudah tahu segala sesuatu. Jarang kita temui pemimpin seperti Apolos. Ia seorang terpelajar akan agama Yahudi Alexandria. Waktu itu, kota Alexandria merupakan pusat agama Yahudi di mesir. Apolos menguasai Perjanjian Lama dengan baik dan ia pandai mengajar (Ayat 24) setelah menjadi Kristen. Dengan menjadi Kristen, ia semangat mengabarkan injil kepada orang-orang Yahudi (ayat 25) ia seorang pemimpin yang cemerlang dan rendah hati, ia bersedia diajar oleh Priskilia dan Akwila pemimpin umat di Efesus, supaya semakin mengenal kebenaran. Bukan hanya bersedia diajar, ia juga bersedia diutus untuk praktek pelayanan di Akhaya(Korintus). Kehadirannya itu menjadi berkat bagi jemaat Korintus, melalui sikap rendah hati dan mau diajar. Inilah kunci karakter seorang pemenang yang di kehendaki Tuhan, sekaligus menjawab kebutuhan dunia moderen.

c. Putri Diana terkenal sebagai bangsawan yang “rendah hati’. Rendah hati karena, ia mau mengunjungi, memberi salam, dan membantu kaum miskin. Sikap “randah hati”-nya merebut hati dan rasa hormat rakyat Inggris dan dunia. Walaupun bukan seorang ratu, tangisan kesedihan dan simpati meyertai upacara pemakamannya, melebihi ratu-ratu inggris terdahulu.

d.Begitu juga di India, Bunda Teresa juga mampu merebut hati dan rasa hormat dari rakyat India dan dunia. Dalam hidupnya ia selalu bersikap”rendah hati”dalam melayani mereka yang termiskin di antara yang miskin dan dengan setia melayani Tuhan dan mengasihi sesama manusia. Saat kematiannya, ia dimakamkan dengan sebuah upacara yang setara dengan bekas perdana menteri India.              
Inilah Karakter seorang pemenang didalam Tuhan.

Kesimpulan: Karakter Seorang pemenang yang dikehendaki Tuhan adalah seorang pemenang harus mengasihi musuhnya, yang kedua, seorang pemenang harus percaya kepada Tuhan, dan yang ketiga, seorang pemenang harus rendah hati. Inilah karakter seorang pemenang yang di dalam Tuhan. Amin.  

Tidak ada komentar: