Pendahuluan :
Setiap orang
ingin menang dalam hidupnya, baik dalam segi perlombaan maupun segi karakter.
Namun untuk memperoleh kemenangan tersebut sangatlah sulit, karena dia harus
melibatkan semua yang ada pada diriya yaitu: semangat, tenaga, dan usaha. Suatu
kemenangan bisa dicapai dengan baik apabila melewati suatu proses yang panjang.
Seorang petinju sebelum naik di ring tinju untuk mengadakan pertandingan, dia
harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu, dan yang diperlukan adalah kondisi
fisik yang baik, berlatih keras, mengatur keseimbangan tubuh, dan mengadakan
pemanasan. Ketika dia berhasil sampai memukul lawannya K.O maka dialah
pemenang. Tetapi belum tentu karakter seorang petinju itu adalah karakter pemenang.
Seorang Pastor dari polandia yang bernama
Maximilian Kolbe berkata: “Misinya ialah memberikan hidupagar orang lain dapat
hidup, dan benar-benar bersyukur kepada Tuhan atas karunia ini. Ia telah
menggunakan dirinya dalam melayani Tuhan dan kemanusiaan. Tetapi ia
meninggalkan banyak bekas kasihnya ke empat ujung dunia, mengilhamkan jutaan
orang untuk “berperang” melawan kebencian dengan cinta yang militant. Ia
dianggap orang kudus bukan saja oleh orang katolik, tetapi juga oleh orang dari
berbagai iman dan kepercayaan. Teman polandianya, Paus Johanes Paulus II,
meresmikan sebagai orang kudus pada tahun 1981. Bahkan di Auschwitz, tempat
keputusan total berlangsung, pengorbanannya merupakan peneguhan bagi kemanusiaan.
Pastor Maximilian Kolbe adalah salah satu karakter yang menggugah Dunia.
Proposisi : Karakter seorang
pemenang adalah karakter yang melakukan kehendak
Tuhan.
Kalimat
? :
Apakah karakter yang seorang pemenang yang dikehendaki Tuhan?
Kalimat
alih : Ada beberapa ciri
karakter seorang pemenang yang dikehendaki Tuhan.
Isi :
1.
Seorang pemenang harus mengasihi musuhnya (Mat 6:44)
a. Alasan mengapa Yesus mengatakan bahwa kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu adalah karena semua manusia
diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, sehingga sekalipun mereka orang
yang belum percaya Allah tetap mengasihi mereka. Karena Allah itu kasih. Dalam
perjanjian lama sebenarnya ketentuan hukum taurat ialah untuk berbuat baik
terhadap musuh, ayat ini menjelaskan bahwa ketika seseorang mengalami
penganiayaan sangatlah sulit untuk mengasihi orang tersebut sehingga langkah
utama yang paling penting adalah mendoakan mereka.
b. berbicara soal kasih sangat penting karena merupakan hukum yang
terutama yaitu “mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu,
dan hukum yang kedua yang sama dengan itu, ialah: “kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Disini seorang pemenang diuji apakah dia mampu mengasihi
orang yang telah berbuat jahat kepada nya, Yesuslah yang memiliki karakter yang
sempurna, Dialah yang mengajarkan kasih. Karena dengan kasih ini pula orang
berdosa bisa diselamatkan, Setiap orang sekalipun tidak percaya Yesus, orang
tersebut memiliki kasih dalam hidupnya. Disini musuh kita juga adalah
kedagingan jadi ketika kita mengalahlan kedagingan maka karakter seorang pemenang akan ada pada kita. Kenapa mengasihi begitu penting?
c. Orang Amerika ketika diserang oleh para teroris di World Trade
Center dan Pentagon.
Bagaimana ada orang yang dapat mengasihi orang-orang seperti itu. Bukan hanya
itu saja pengeboman di hotel Ritz Calton dan J W Marriot hotel berbintang lima di Indonesia,
apakah kita sanggup mengasihi mereka yang melakukan hal tersebut. Dalam catatan
sejarah gereja, terdapat banyak keteladanan orang-orang yang meninggal oleh
karena mempertahankan iman yaitu mengasihi Yesus. Seperti John Hus, ketika
orang-orang yang mau membakarnya minta ia untuk menyangkal Yesus, dia menjawab
dengan mantap, “Apa yang saya ajarkan dengan mulutku, saya tutup dengan
darahku. Inilah karakter seorang pemenang. ”Begitu juga dengan Polycarpus,
sebelum dibakar hidup-hidup karena tak mau ingkari imannya, ia bersaksi,
“selama 84 tahun kehidupan saya dengan Tuhan tidak pernah gagal; sekarangpun
saya tidak akan menolak Yesus.
Bayangkan
betapa luar biasanya mereka, bagaimana dengan kita orang percaya?
Jadi
seorang pemenang harus mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaynya.
Kal
Alih : Karakter apalagi yang di
kehendaki Tuhan sebagai seorang pemenang.
2.
Seorang pemenang harus percaya kepada Tuhan (Amsal 29:25)
a. Siapa percaya kepada Tuhan, dilindugi. Di Dunia ini ada banyak
kepercayaan-kepercayaan lain, orang akan merasa aman ketika ia memiliki segala sesuatu
dalam hidupya, apalagi pada saat memiliki jabatan yang tinggi dalam sebuah
pemerintahan, dunuia politik, dan perekonomian. Namun kenyataannya masih ada
juga yang merasa takut, karena dibayang-bayangi oleh rasa ketidaknyamanan dalam
hidup.
b. kita ingat cerita tentang Sadrakh,Mesakh, dan Abednego. Ketika
raja Nebukadnezar memberikan sebuah perintah, yaitu segala bangsa harus sujud
menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar, pada saat mendengar
berbagai jenis bunyi-bunyian seperti sangkakala, rebab, gambus, dan seruling
maka setiap orang harus sujud menyembah patung emas itu. Ketika itu Sadrakh,
Mesakh, dan Abednego kedapatan tidak menyembah patung yang diperintahkan raja.
Dan raja Nebukadnezar marah sehingga dia menyuruh untuk membawa mereka untuk
dimasukan ke dalam perapian yang menyalah, dan perapian tersebut dibuat tujuh
kali lebih panas dari yang biasa, setelah ketiga orang ini dimasukkan
keperapian yang menyalah, raja dan para menterinya terkejud karena, sudah empat
orang yang berjalan di dalam perapian itu dengan tidak terluka sama sekali.
Berkatalah raja Nebukadnezar terpujilah Allah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
Inilah gambaran orang yang percaya kepada Tuhan, sekalipun dimasukkan ke dalam
perapian yang begitu panas tetap mereka percaya bahwa Allah sanggup menolong.
Jadi karakter seorang pemenang adalah percaya kepada Tuhan.
c.
Puisi:
Aku Takut akan kesendirian, sampai aku belajar untuk
menyukai diriku sendiri.
Aku takut akan kegagalan, sampai aku menyadari bahwa
aku hanya akan gagal saat aku tidak mencoba.
Aku takut akan kesuksesan, sampai aku menyadari bahwa
aku harus mencoba untuk berbahagia dengan keberadaanku.
Aku takut akan opini orang lain, sampai aku belajar
bahwa bagaimanapun orang akan mempunyai opini tentang aku.
Aku takut akan penolakan, sampai aku belajar untuk
mempunyai keyakinan dalam diriku.
Aku takut akan rasa sakit, sampai aku belajar bahwa hal
tersebut sangat penting untuk bertumbuh.
Aku takut akan kebenaran, sampai aku melihat keburukan
dalam kebohongan.
Aku takut untuk hidup, sampai aku mengalami
keindahannya.
Aku takut akan kematian, sampai aku menyadari bahwa
kematian bukanlah akhir, melainkan suatu permulaan.
Aku takut akan nasib, sampai aku menyadari bahwa aku
mempunyai kekuatan untuk mengubah hidupku.
Aku takut akan kebencian, sampai aku melihat bahwa hal
tersebut tidak lebih dari pada kebodohan.
Aku takut akan cinta, sampai aku tersentuh olehnya,
mengubah hari-hariku yang suram menjadi hari-hari yang cerah tiada akhir.
Aku takut melihat masa depan, sampai aku menyadari
bahwa tujuan hidup adalah mencari hal-hal yang lebih baik.
Aku takut akan perubahan, sampai aku meluhat kupu-pupu
yang cantik harus mengalami metamorfosa sebelum ia dapat terbang.
Karya: Bobbete Bryan
Kalimat
alih : Karakter ketiga yang dikehendaki
Tuhan adalah…
3.
Seorang pemenang harus rendah hati (1 Petrus 5:5).
a. kenapa seorang perlu untuk rendah hati?
Karena Allah menentang orang yang congkak
tetapi mengasihi orang yang rendah hati.
Artinya rendah hati sangat penting bagi setiap
pelayan Tuhan. Dengan adanya kerendahan hati ini maka pelayanan akan semakin
luar biasa dan menjadikan karakter seorang pemenang.
b.Ibarat padi semakin tunduk, demikianlah orang pintar semakin rendah
hati. Prinsip yang sama seharusnya berlaku pada hamba Tuhan, semakin dipercaya
melayani, seharusnya semakin rendah hati untuk dapat belajar melayani dengan
baik. Tidak banyak pemimpin Kristen mau diajar, karena merasa gengsi dan sudah
tahu segala sesuatu. Jarang kita temui pemimpin seperti Apolos. Ia seorang
terpelajar akan agama Yahudi Alexandria. Waktu itu, kota
Alexandria
merupakan pusat agama Yahudi di mesir. Apolos menguasai Perjanjian Lama dengan
baik dan ia pandai mengajar (Ayat 24) setelah menjadi Kristen. Dengan menjadi
Kristen, ia semangat mengabarkan injil kepada orang-orang Yahudi (ayat 25) ia
seorang pemimpin yang cemerlang dan rendah hati, ia bersedia diajar oleh
Priskilia dan Akwila pemimpin umat di Efesus, supaya semakin mengenal
kebenaran. Bukan hanya bersedia diajar, ia juga bersedia diutus untuk praktek
pelayanan di Akhaya(Korintus). Kehadirannya itu menjadi berkat bagi jemaat
Korintus, melalui sikap rendah hati dan mau diajar. Inilah kunci karakter seorang pemenang yang di kehendaki Tuhan,
sekaligus menjawab kebutuhan dunia moderen.
c. Putri Diana terkenal sebagai bangsawan yang “rendah hati’. Rendah
hati karena, ia mau mengunjungi, memberi salam, dan membantu kaum miskin. Sikap
“randah hati”-nya merebut hati dan rasa hormat rakyat Inggris dan dunia.
Walaupun bukan seorang ratu, tangisan kesedihan dan simpati meyertai upacara
pemakamannya, melebihi ratu-ratu inggris terdahulu.
d.Begitu juga di India,
Bunda Teresa juga mampu merebut hati dan rasa hormat dari rakyat India
dan dunia. Dalam hidupnya ia selalu bersikap”rendah hati”dalam melayani mereka
yang termiskin di antara yang miskin dan dengan setia melayani Tuhan dan
mengasihi sesama manusia. Saat kematiannya, ia dimakamkan dengan sebuah upacara
yang setara dengan bekas perdana menteri India.
Inilah
Karakter seorang pemenang didalam Tuhan.
Kesimpulan:
Karakter Seorang pemenang yang dikehendaki Tuhan adalah seorang pemenang harus
mengasihi musuhnya, yang kedua, seorang pemenang harus percaya kepada Tuhan,
dan yang ketiga, seorang pemenang harus rendah hati. Inilah karakter seorang
pemenang yang di dalam Tuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar