Senin, 27 Desember 2010

TUHAN YANG SETIA

Syukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan penghiburan kepada saya dan keluarga. Setelah melewati masa-masa sulit dalam tahun pertama pernikahan kami, Dia selalu membuktikan penyertaan-Nya bagi kami. Tahun ini, dua tahun sudah kami (saya dan Istri) menikah, TUHAN semakin membuat kami takjub akan kesetiaan-Nya . Apa pun yang kami alami, Dia tidak pernah membiarkan kami berjalan sendiri. Malam ini, ketika saya dan istri sedang makan di jalan Gajah Mada, saya kaget dengan kehadiran-Nya. Tuhan ku menjamah hati ku. Ia mengingatkanku akan berkat terbesar yang kami rindukan selama hampir dua tahun ini. Anak yang ada dalam kandungan istriku. Anak ini adalah anak berkat bagi kami. Pernah istri saya berpikir untuk mengikuti saran dari teman-temannya untuk mengikuti program kehamilan. Setelah mendengar saran tersebut, tiga bulan lalu istri sempat mengatakan kepada saya agar kami mengikutinya bulan Januari 2011. Mendengar perkataan istri tersebut, saya mengingatkan istri akan janji berkat Tuhan atas pernikahan. Saya mencoba mengutip kisah tentang Rahel yang memintakan anak kepada Yakub. Dalam kisah tersebut, Rahel merengek-rengek kepada Yakub untuk memintakan anak. Melihat istri yang dikasihinya itu, Yakub menjawab : "Allahkah aku, sehingga engku meminta anak kepadaku?" Dari kasus ini, saya mendapat pesan bahwa Allahlah yang sanggup memberikan kehidupan dalam rahim seorang ibu. Oleh karena itu, saya mengatakan kepada istri, apakah kita harus menyerah karena kamu belum hamil? 

Rabu, 08 Desember 2010

Disiplin Pribadi vs Disiplin Rohani Dan Manfaatnya Dalam Pelayanan

Ibrani 10:36-39: 

36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. 37  "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. 38  Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." 39  Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.  

Pendahuluan :

Disiplin atau tindakan pendisiplinan merupakan hal yang penting diterapkan dalam proses pendidikan. Dalam prosesnya, ada orang menyikapinya dengan positif, namun ada juga yang memandangnya dengan negatif. Mengapa demikian?


Arti Kata Disiplin : 


Disiplin Pribadi

A. Pengertian displin Pribadi 
B. Cakupan Disiplin Pribadi
C. Bagaimana Menjadi Pribadi Yang Disiplin

Disiplin Rohani 
A. Pengertian Disiplin Rohani
B. Bagaimana Cara Mendisiplinkan Rohani kita?

Korelasi Disiplin Pribadi dengan Disiplin Rohani dan Manfaatnya dalam Pelayanan

 




Rabu, 01 Desember 2010

Dewasa Rohani Tidak Harus Tua

Dewasa atau kedewasaan adalah topik yang luas. oleh karenanya pada tulisan ini, saya mencoba membahas dari sisi kedewasaan ditinjau dari perspefktif Alkitab, khususnya tentang korelasi antara kedewasaan rohani seseorang dengan kedewasaan berfikirnya.

Sebelum membahas pokok di atas, penulis mencoba mencantumkan  tulisan dari Paulpa di blognya (http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2008/12/16/pembelajaran-orang-dewasa-ciri-ciri/)yang dirangkumkan dari Downs, Perry G., “Adult: An Introduction” dalam buku Christian education: foundations for the future

Kamis, 25 November 2010

Disiplin Rohani dan Keefektifan Pelayanan

1Timotius  4: 1 – 12
1.  Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan 2  oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.  3  Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. 4  Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, 5  sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa. 6  Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan

Selasa, 23 November 2010

Maturity of a servan of GOD!

Are the characteristics the maturity of servant of the Lord?

I. Maturity is a servant of God is not measured by age but from the level of mastery of self and the material around it (1 Cor 13: 11).
Childhood (Child) is a term that is closely connected with the level of human age. A child is a human being with a limit of 0-4 years of age. Children aged 0-4 years is the children who need special attention. In each stage of development there are specific characteristics, as well as early childhood was marked by certain characteristics, according to Hurlock (1980:108) traits is reflected in the common name given by parents, educators, and experts psychology:

Selasa, 16 November 2010

Hamba TUHAN yang Dewasa


Apakah ciri-ciri hamba Tuhan Yang dewasa? 
  • Kedewasaan seorang hamba Tuhan tidak diukur dari usianya tetapi dari tingkat penguasaan diri dan materi di sekitarnya (1 Kor 13: 11).
·        Kata kanak-kanak (Child) adalah satu istilah yang erat hubungannya dengantingkat usia manusia. Kanak-kanak adalah manusia dengan batas usia 0-4 tahun.Anak usia 0-4 tahun adalah anak yang membutuhkan perhatian khusus.
Dalam setiap tahap perkembangan ada ciri-cirikhusus, begitu juga pada saat masa kanak-kanak awal ditandai dengan ciri-ciritertentu, menurut Hurlock (1980:108) ciri itu tercermin dalam sebutan yangbiasa diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi:
a)      SebutanYang Digunakan Orang Tua. Adabeberapa sebutan untuk menggambarkan masa kanak-kanan, sebutan tersebutberkisar tentang perilaku dan aktivitas yang dilakukan anak-anak, sebagianbesar orang tua menganggap awal masa pada kanak-kanak sebagai usia yangmengundang masalah atau usia sulit. Masa kanak-kanak merupakan masa-masayang sulit bagi orang tua karena pada masa kanak-kanak awal ialah karenaanak-anak sedang mengembangkan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasanyang pada umumnya kurang berhasil. Selain itu pada sebagian orang tua jugamenganggap usia awal kanak-kanak sebagai usia mainan karena anak mudahmenghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya.
b)     Sebutan Yang digunakan Para Pendidik.Sedangkan para pendidik menyebut usia awal kanak-kanak sebagai usia prasekolah,usia pra sekolah adalah usia yang belum memasuki usia sekolah atau masih beradadi taman kanak-kanak, kelompok bermain, atau penitipan anak-anak.
c)     Sebutan Yang Digunakan Ahli Psikologi.Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikanciri-ciri yang menonjol dari perkembangan psikologis anak selama tahun awalmasa kanak-kanak.
Salah satu sebutan yang banyakdigunakan adalah usia kelompok, masa di mana anak-anak mempelajari dasar-dasarprilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yangdiperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas satu. Karenaperkembangan utama yang terjadi selama awal masa kanak-kanak berkisar diseputarpenguasaan dan pengendalian lingkungan, banyak ahli psikologi yang melabelkanawal masa kanak-kanak sebagai usia menjelajah, sebuah label yang menunjukkananak ingin mngetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimanaperasaannya dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungannya, initermasuk manusia dan benda mati. Salah satu cara yang umum dalammenjelajah lingkungan adalah dengan bertanya, jadi periode ini adalah menirupembicaraan dan perilaku orang lain, oleh karena itu periode ini juga disebutusia meniru. Namun kecenderungan ini nampak kuat tetapi anak lebih menunjukkankreativitas dalam bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan masa-masa laindalam kehidupannya, dengan alasan ini para ahli psikologi juga menamakanperiode ini sebagai usia kreatif.
·        Sebutan kanak-kanak identik dengan kelompok manusia dari golongan yangsusah untuk mengutarakan pendapatnya.
”papa was mbing. ngeng…ngeng..ngeng…din…din…
Apa nak, sayang main apa? Main mobil ya?… mbing pa.”
”aya mo tu” mau apa nak? Mo ueh ma”

Tidak jarang kita mendengar percakapan antara anak danorangtua seperti di atas. Semua makhluk hidup memiliki bahasa. Dengan bahasamereka berkomunikasi. Menurut Jo Ann Brewer dalam Introduction to earlychildhood education, sixth edition, dikatakan bahwa language isdefined as a system of communication used by human. It is either producedorally or by sign, and it can be extended to its writen form. Jadi bahasaadalah sebuah sistem komunikasi yang dipakai oleh manusia baik berupa bahasalisan, bahasa isyarat maupun tulisan.

Bagi banyak orang yang lebih tua dari kanak-kanak ini,bahasa seoperti ini seringkali sulit untuk difahami. Sehingga tujuan darikomunikasi antara si anak dengan orang lain di sekitarnya tidak tepat sasaran.
·        Kanak-kanak adalah orang yang menarik perhatiansebanyak-banyaknya untuk dirinya.

Oleh karena keberadaannya yang masih belum mencapaitingkat penguasaan diri (emosi, kecakapan untuk memfungsikan anggota tubuhsecara sempurna). penguasaan  Materi disekitarnya, seringkali orang lainlah yang harus mengambil alih banyak ahal yangberhubungan dengan kehidupannya.

Ciri-ciri lainnya dari seorang kanak-kanak :
1.      Emosional. Anak-anak mengalamiproses merasakan, bertindak dan berpikir. Sedangkan, orang dewasa berpikir,bertindak dan akhirnya merasakan. Artinya, seorang yang dewasa adalah pribadiyang dengan tenang mempertimbangkan setiap keputusannya dan tidak terjebakdalam emosi, perasaan dan pengaruh lingkungan belaka. Kedewasaan menuntutpemahaman akan kebenaran itu tanpa emosi yang meledak-ledak tak terkontrol.
2.       Egois.Setiap orang memiliki ego, namun orang yang tidak dewasa sering melampauiegonya sehingga menjadi egois. Ia pun tidak menyadari bahwa dirinya egois. Semakinegois, ia semakin jauh untuk melampaui kedewasaan. Kedewasaan memangmenyadarakan akan eksistensi diri yang sesunguhnya, tapi bukan mementingkandiri sendiri dan menghempaskan eksistensi orang lain.
3.      Tidak konsisten. Dasar darikarakter seorang yang dewasa adalah konsisten. Sebaliknya, bila seseorang masihbersikap tidak konsisten, mudah terpengaruh terhadap hal-hal baru yang merusakkomitmen sebelumnya alias tidak setia dan mata keranjang, maka sulit baginyauntuk mencapai kedewasaan sekali pun usia memenuhi untuk dewasa. Konsistensimemang selayaknya dimiliki oleh orang yang sudah mencapai usia dewasa, namunbanyak juga yang tidak memperhatikan konsistensi dirinya, baik terhadap dirinyamaupun terhadap orang lain.
4.      Tidak tepat janji. Perkataanorang dewasa adalah ukuran dari karakternya. Bila perkataannya dapat dipegangdan dipercaya, berarti kedewasaan teruji. Namun bila perkataan yang keluar darimulutnya sekedar kata-kata tanpa makna yang mudah untuk diingkari, berarti iabelum dewasa. Semakin intens dalam menepati janji, semakin terujikedewasaannya. Dan biasanya orang yang tidak dewasa mudah mengumbar janjipadahal ia sendiri belum tahu apakah dirinya dapat menepati janji itu.
5.       Tidakbertanggung jawab. Sebagai makhluk social, manusia dituntutmemiliki tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.Namun, kesadaran akan tanggung jawab hanya ada dalam pikiran orang dewasa.Orang yang tidak dewasa cenderung bingung dengan tanggung jawab dan seringmencari kambing hitam untuk melimpahkan tanggung jawab itu.
6.      Suka bersembunyi. Setiaporang tentu akan ditimpa berbagai masalah yang tak jarang masalah itu munculdalam bentuk yang sangat sulit hingga mencapai tahap yang sangat kritis. Padasaat kritis terjadi, pada saat itulah kedewasaan di uji. Orang yang dewasa akandengan berani menghadapi masalah itu. Namun orang yang tidak dewasa akan laridan bersembunyi, seolah dengan begitu masalah akan selesai.
7.       Hanyaberespon terhadap pemaksaan. Orang yang belum dewasa adalah orang yanghanya berespon apabila dipaksa atau ditekan. Keterpaksaan dan tekanan itu bisadalam bentuk harapan untuk mendapat imbalan, subordinasi, kompensasi, atau rasafrustasi.
Zaman ini banyak orang menyebut dirinya hamba Tuhan, namuntidak mengerti tugas tanggung jawabnya. Mereka ini sering kali menjadi troublemaker. Namun ketika bermasalah dengan orang-orang di sekitarnya, ia tidakmenyadari bahkan tidak mau mengakui bahwa sumber permasalahan sebenarnya adalahdirinya sendiri. Orang jenis ini seringkali lempar batu sembunyi tangan. Begitumasalah sudah besar, dan orang yang lebih dewasa berusaha menengahi masalahnya,ia malah menyalahkan orang lain. Bukankah ini adalah ciri dari seorangkanak-kanak?  Mereka berfikir sepertikanak-kanak. Sehingga seringkali kita menyebut mereka “childish” atau unskilledman orang yang tak berpengalaman”

Paulus berkata: ” Ketika aku kanak-kanak, akuberkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikirseperti kanak-kanak.” KJV : When I was a child,I spake as a child, I understood as a child, I thought as a child”: but when I became a man, I put away childish things.

G3516 νήπιος “nēpios”From an obsolete particle νη ne; implying negation and G2031;not speaking, that is, an infant (minor);figuratively a simple minded person, an immatureChristian: - babe, child (+ -ish).

Thayer Definition:
1.       an infant,little child
2.      a minor,not of age
3.      metaphorically childish, untaught, unskilled
Part of Speech: adjective

Saudara yang terkasih, Paulus menegaskan kepada kita agarjangan bersifat seperti kanak-kanak. Mari jangan lagi berfokus kepada diri kita sendiri, tetapi mulailah memperluas fokus perhatian kita kepada orang-orang di sekitar kita. Khususnya arahkanlah fokus orang-orang di sekitar kita agar mereka dapat melihat Tuhan Allah dan Bapa kita, dan putra-Nya Yesus Kristus. Ketika kita berhasil mengarahkan perhatian mereka kepada Tuhan, dan pada akhirnya mereka melihat kebesaran kasih, kuasa, dan kemegahan rencana-Nya bagi mereka. Dengan demikian mereka pun turut mengalami-Nya sehingga hidup mereka diubahkan. Marilahbelajar menjadi hamba Tuhan yang dewasa.

  • Kedewasaan seorang hamba TUHAN tidak diukur oleh banyaknya karunia Roh-nya
Karunia-karunia roh memang penting dan kitamembutuhkannya untuk dapat menjalankan tugas di dalam dunia ini. Namun karuniaRoh bukanlah focus utama mengapa Allah memberikannya kepada saudara dansaya. 
Mengapa Paulus menegur jemaat Tuhan di Korintus ini?Karena mereka sudah bertindak seperti seorang anak kecil yang mendapatkanmainan yang baru. Catatan dari 1 Korintus 12-14 merupakan penjelasan dariPaulus mengenai apa karunia Roh itu dan bagaimana karunia itu harusdipergunakan. Paulus menyebutkan  dalam 1Kor 12 : 6-11 : 

6  Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib,tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.  7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untukkepentingan bersama. 8  Sebab kepada yangseorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepadayang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata denganpengetahuan.  9  Kepada yang seorang Roh yang sama memberikaniman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. 10  Kepada yang seorang Roh memberikan kuasauntuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untukbernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakanbermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untukberkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karuniauntuk menafsirkan bahasa roh itu. 11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yangmemberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yangdikehendaki-Nya.

Dan kemudian dalam 1 Korintus 12: 31 Paulusmenegaskan : Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang palingutama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.  Apa jalan yang terutama itu? Selanjutnya dalam1 Korintus 13: 13 Paulus menyebutkan  “Demikianlahtinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang palingbesar di antaranya ialah kasih.”

Sekarang jelaslah bagi kita bahwa kedewasaan seoranghamba Tuhan bukan diukur dari seberapa banyak karunia yang ada padanya. Hamba Tuhanyang dewasa adalah yang mengetahui dengan benar apa sebenarnya karunia Roh, danbagaimana hidup sebagai seorang hamba Tuhan yang dewasa. Ia adalah seorang yangmencapai tahap hidup dalam kasih dengan ukuran yang tertinggi.
  • Kedewasaan Seorang hamba Tuhan ditentukan oleh seberapa besar ia dapat melakukan fungsinya
a)     Kedewasaansecara umum dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya (dikutip dari : http://www.ldkstaisiliwangi.co.cc/2010/03/ciri-ciri-orang-dewasa-dan-tidak-dewasa.html):

a.  Dewasasecara fisik, dimana organ-organ reproduksi telah berfungsi secara optimalyang ditandai dengan produksi sperma yang baik pada pria dan produksi sel teluryang memadai pada wanita. Selain perkembangan sel-sel otot tubuh yangmenandakan sekaligus membedakan pria dan wanita.
b.   Dewasa secara psikologis, yang ditandaidengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan konflik-konflik yang terjadidalam kehidupan.
c.  Dewasasecara social-ekonomi, ditampakkan dalam kemampuan seseorang untuk mandiri,membiyayai kebutuhan hidup sendiri dan menangani berbagai hal dengan kemampuansendiri.

Selain tiga point diatas kedewasaan juga dapat dilihat dari beberapa kemampuan,seperti : 
  1. .  Kemampuan mengenali dan menerima diri sendiri 
  2. .  Kemampuanmenerima keberadaan orang lainKemampuan mengarahkan hidup kepada orang lain
  3.  . Kemampuan berpikir dan bertindak mandiri,menyuruh dan melarang diri sendiri, tahu tugas dan tanggung jawab, serta mampumembedakan mana yang benar dan tidak benar. 
  4. Berani untuk menerima resiko dari apa yang telahdiputuskannya.
Kita sudah belajar pengertian dewasa secara umum,sekarang marilah kita melihat makna dibalik kata “dewasa” yang dimaksudkan olehPaulus di dalam nats ini.
            1Co 13:11  Ketikaaku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa sepertikanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, akumeninggalkan sifat kanak-kanak itu
When I was a child, I spake as a child, I understood as a child, Ithought as a child: but when I became a man, I put away childishthings”
G435 ἀνήρ “anēr”A primaryword (compare G444); a man(properly as an individual male): - fellow, husband, man, sir.

Thayer Definition:
1) with reference to sex
1a) of a male
1b) of a husband
1c) of a betrothed or future husband
2) with reference to age, and to distinguish an adult man from a boy
3) any male
4) used generically of a group of both men and women
Part of Speech: noun masculine

  1. Seorang laki-laki dewasa adalah seseorang yang benar-benar memiliki seksualitas yang seharusnya ada dalam diri seorang laki-laki. Artinya bahwa bentuk badannya, organ-orangannya adalah murni laki-laki, bukan setengah-setengah. Dan ia memiliki kesadaran penuh bahwa ia adalah seorang laki-laki yang utuh. Sehingga orang tidak ragu mengelompokkannya sebagai laki-laki. Pada tahap ini orang tersebut mulai berpikir dengan cara yang berbeda dengan seorang wanita.
  2. Seorang laki-laki dewasa adalah seorang yang siap untuk menjadi seorang suami. Pada tahap ini, seorang laki-laki tidak lagi memikirkan dirinya sendiri. Segala hal  yang dia lakukan adalah untuk kepentingan pasangannya, dan anak-anaknya, serta semua orang yang ada dalam rumahnya.  Dia bertanggung jawab atas rumah tangganya.
  3. Dengan ungkapan “when I became a man, I put away childish things”  Paulus bukan hanya mengur kaum laki-laki, tetapi semua orang dewasa baik laki-laki dan maupun wanita. Paulus mengalamatkan kalimat ini kepada semua jemaat TUHAN. Sebagai jemaat yang sudah ditebus Tuhan denga darah-Nya, jemaat adalah hamba TUHAN.  Hamba Tuhan yang dewasa adalah hamba Tuhan yang berfungsi sebagai agen kerajaan Allah. Ia bertanggung jawab untuk memberitakan kabar baik kepada dunia, namun di sisi lain ia juga bertanggung jawab untuk menghidupi kabar baik itu. Ia adalah seorang yang dengan penuh kesadaran melakukan tanggung jawab itu 

Selasa, 02 November 2010

Learning Integrity of M'bah Marijan

"Tiger stripes dead leaves, dead man left a good name." That piece of sound from the proverb. Mbah Maridjan! Who does not know its name. After the death of Merapi gatekeeper of this, many people rating given to it. Some people booed, some provide an assessment side, there is even a judge. But there we thought for a moment, the value of what is taught by Mbah Marijan to every leader today? Only words with deeds. Leadership called "Integrity"
Integrity' is not a foreign word in the field of leadership. This word is one word that should be an integral part of the life of a leader. This word was not a new term. If we search the Scriptures, both Old Testament books, and also the New Testament books with discussion of the word "Integrity." But the question is whether the meaning of this word, and what to do in life.

To refresh your common sense, what the word 'integrity' let's look at a dictionary. The word 'integrity', taken from foreign languages. Probably from the Dutch language, or English.So let's see how the explanation according to Webster's Third Internnational Dictionary (1981), Oxford Dictionary (1963), and An Bahasa-Indonesian Dictionary, by John M. Echols and Hassan Shadily (1975). In dictionaries it is explained that the 'integrity' means 'wholeness', the notion of 'whole', 'uprightness' and 'honesty', means 'sincerity' and 'honesty'. Also explained that the 'integrity' means 'an uncompromising adherance to a code of morals', which means dedication that is not  unshakable againts moral code '. In other words Integrity (Integrity) is to act consistently in accordance with the values and organizational policies and professional code of ethics, even in difficult circumstances to do this. In other words, "only words with deeds". Communicating goals, ideas and feelings openly, honestly and directly even in difficult negotiations with other parties.

Mbah Marijan has proven the value of ini. He is willing to be a care taker of Merapi. Let's Learn from Mbah Marijan.

What is Integrity?

A. Leadership:


Integrity are pole's that support the leadership. The only words with deeds that could generate power to influence attitudes and behavior of those they lead. 


What Is Leadership?

Quoted from (http://pinetreeweb.com/whatis.htm ) Lewis P. Orans, 1997

Leadership is a process of getting things done through people. The quarterback moves the team toward a touchdown. The senior patrol leader guides the troop to a high rating at the camporee. The mayor gets the people to support new policies to make the city better. These leaders are getting things done by working through people -- football players, Scouts, and ordinary citizens. They have used the process of leadership to reach certain goals.

Leadership is not a science. So being a leader is an adventure because you can never be sure whether you will reach your goal -- at least this time. The touchdown drive may end in a fumble. The troop may have a bad weekend during the camporee. Or the city's citizens may not be convinced that the mayor's policies are right. So these leaders have to try again, using other methods. But they still use the same process the process of good leadership.
Leadership means responsibility. It's adventure and often fun, but it always means responsibility. The leader is the guy the others look to to get the job done. So don't think your job as a troop leader or a staff member will be just an honor. It's more than that. It means that the other Scouts expect you to take the responsibility of getting the job done. If you lead, they will do the job. If you don't, they may expect you to do the job all by yourself.
Mbah Marijan is the leader. He reflects the characteristics of leadership as outlined by Lewis P. Orans.
2006, when Merapi spewed lava, Maridjan choose to stay at his house, in Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, four kilometers from the summit of Merapi is smoldering. Sultan Hamengkubuwono X had ordered him down, but Maridjan not care. "I was mandated to keep Merapi Sultan Hamengkubuwono IX," (http://sorot.vivanews.com/news/read/185789-menyelamatkan-mbah-maridjan)
Before the events of the eruption of Mount Merapi (before 26th Oktober 2010), Mbah Marijan (based on the narrative her best friend which was broadcast in the event a razor), knowing that Merapi will erupt, and wedus trash (in local language) must pass through his home. But Mbah Marijan resolved will not be evacuated from the slopes of Merapi. Mbah Marijan proved himself capable of doing it.

This gives a direct impact to people who follow him. Based on the recognition of many witnesses, Mbah Marijan never forbade residents to evacuate the slopes of Mount Merapi, but instead encourage them to immediately evacuate. But the facts prove that after wedhus gembel
swept Cangkringan, and when the rescue evacuate the victims of the disaster, many people who follow Mbah Marijan.


Does the same attitude we find in ourselves to each other?

B. Spiritual Life:
Proverbs 11:3 "The integrity of the upright shall guide them; But the perverseness of the treacherous shall destroy them."19:1  Better is the poor that walketh in his integrity Than he that is perverse in his lips and is a fool." 20:7  A righteous man that walketh in his integrity, Blessed are his children after him. 28:6  Better is the poor that walketh in his integrity, Than he that is perverse in his ways, though he be rich.
Daniel Manati I. Zega at "http://www.ebahana.com/warta-2319-Integritas-itu-Masalah-Nilai-dan-Alat-Ukur.html" wrote : "Tunjukkan nilai apa yang Anda anut, maka kutahu integritasmu. Ya, integritas tergantung pada nilai-nilai yang diyakini. Maka, pastikanlah nilai dan alat ukur yang digunakan!." 


Integrity is one component that must exist within every believer. This we can see in the words of wisdom that are written by the author of Proverbs. Integrity needed in the various lines of life. According to the views the author of Proverbs, it turns out all aspects of life are an integral part of spiritual life.

Integrity to help every believer to keep it running in the path of truth. "Proverbs 11:03." Its value is more expensive than the most expensive property, and make people become wise "Proverbs 19:01." When done with the faithful, not just the perpetrators who had promised the Lord, but her children would be called blessed. "Proverbs 20:07"

How to integrate the words with the attitude of behavior?

Formulating the arguments about the order of life is easy. Develop a good speech or writing good sermon, many people who are able to do so. But to make it happen, it takes great effort. During the formulations were not proven by the attitude, behavior that is formulated to live like before, everything is just "THEORY." Living in this world are not something theoretical, but real life. Don Galer said : “Integrity is what we do, what we say, and what we say we do”.  As a Christian,  the bible tell us : "But let your communication be, Yea, yea; Nay, nay: for whatsoever is more than these cometh of evil." (Mat 5:37). To understand this sentence, let's look to the object called a clock. When the clock does not show the proper time, many things would become chaotic. Simon Schrock tells at preparation of his book : "I think all of us would agreethat integrity is generally lacking today from government, business, and evenchurch leaders. It is also lacking from many children, parents, and workers." Regardless of our limitations as a human being, living with integrity should be a reality in the life of a Christian.