Kamis, 28 April 2011

Perintah Tuhan dan Relevansinya Dengan Masa Depan Pelayanan

Ulangan  6:1-3
 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Pendahuluan 


 Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi rebut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang  desa itu. Kemudian mereka berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti seraya menepuk pundak temannya dan berbisik,"Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"


Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"
 "Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."  Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh  perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana  orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"


 Kata orang desa itu, "Ya! Ada seekor jangkrik yang bernyanyi di sekitar sini sekarang." Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu  berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman  yang tumbuh merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah  terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.
 

Teman dari kota itu kini melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai  mendengarkan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan,  orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa  mendengar lebih baik dari kami." Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya  sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang  lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"
 Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan  menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan  menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak  lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang   kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu.


Mengapa? Alasannya bukan karena orang desa memiliki pendengaran yang lebih baik daripada orang kota, tetapi kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal  yang biasanya kita perhatikan."
 

Proposisi : Setiap hamba Tuhan haruslah hidup berdasarkan perintah Tuhan
Kal Tanya: Mengapa Setiap hamba Tuhan haruslah hidup berdasarkan perintah Tuhan
Kal Peralihan : Alasan-alasan Mengapa Setiap hamba Tuhan haruslah hidup berdasarkan perintah Tuhan

1. Karena Perintah Tuhan  memberi  arahan kepada hambaNya dalam bertindak (Ul. 6: 1)
 

"Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,"
Orang Israel baru saja keluar dari tanah Mesir. Selama ini mereka hidup dalam tata cara dan peraturan perbudakan yang berlaku di Mesir. Bertahun-tahun lamanya mereka hidup dengan cara itu. Oleh karena itu, ketika mereka keluar dari Mesir, pola dan karakter kehidupan di Mesir itu lebih mempesona hati mereka dari pada kehidupan baru yang ada di depan mereka.

Sekarang setelah mereka keluar dari perbudakan Mesir, secara status mereka bukan lagi budak bangsa Mesir. Namun benarkah demikian? Kenyataannya adalah bahwa setiap kali ada persoalan, mereka lebih suka hidup dalam pola dan kehidupan sebelumnya. Mereka suka meragukan kesanggupan Tuhan yang telah mengadakan banyak perbuatan ajaib serta yang telah membelah laut Teberau.
Bukankah perkara-perkara ajaib itu seharusnya memperkuat hati mereka untuk mempercayai TUHAN? Seharusnya demikian.

Setelah mereka melewati perjalanan yang Indah bersama dengan TUHAN, ternyata mereka masih meragukan kesanggupan TUHAN. Namun Terpujilah TUHAN! TUHAN maha memahami keterbatasan umat-Nya itu. TUHAN menyatakan satu pengharapan yang baru melalui Musa hamba-Nya.

Hamba-Nya Musa menyuarakan demikian "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,"(Ulangan 6:1). Dalam pesan ini, Musa dengan tegas menyuarakan satu arahan kepada umat itu agar berpegang kepada perintah TUHAN. Perintah itu harus dilakukan sehingga dapat menaklukan negeri yang akan TUHAN berikan kepada mereka. Inti dari arahan itu juga menegaskan bahwa mereka pasti menaklukan negeri tersebut.

Penegasan yang sama juga berlaku bagi setiap hamba TUHAN muda. Siapa pun yang terpanggil menjadi hamba TUHAN, dengar..... pastikan TUHAN sudah memberikan pengarahan yang pasti kepadamu. Ketahuilah bahwa ketika TUHAN memanggilmu menjadi hamba-Nya, dan kemudian engkau meresponi panggilan itu, Tuhan pasti akan menolongmu untuk melihat janji TUHAN kepadamu pada waktu IA memanggilmu menjadi hamba-Nya.

Persoalannya adalah sudahkah kita mendengarkan dengan jelas seperti apa Perintah TUHAN kepada kita. yang menjadi seorang hamba Tuhan harus bertindak sesuai dengan petunjuk Tuhan.


Berikut ini adalah kisah panggilan Tuhan terhadap Dr. Jong Kuk Kim bersama keluarga untuk menjadi misionaris di Indonesia. Dikutip dari :http://gkga-sby.org/content/view/473/47/lang,in/

Panggilan Tuhan terhadap Dr. Jong Kuk Kim bersama keluarga untuk menjadi misionaris di Indonesia sangatlah kuat. Sekalipun hal itu ditentang oleh keluarga (yang berlatar belakang agama Budha) dan banyak pihak menyayangkan keputusan itu, beliau tetap taat terhadap panggilan Tuhan. Sebagai seorang Korea yang monokultur, tidaklah mudah bagi beliau untuk dapat menyesuaikan diri di Indonesia yang multikultur. Banyak kesulitan/hambatan/tantangan yang dialaminya baik dari dalam maupun dari luar.

Tiga tahun pertama saat beliau ditugaskan di Malang adalah masa untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Indonesia. Kemudian beliau dipindahtugaskan di Jogya selama ± 12 tahun. Justru di Jogya itulah beliau dapat memahami dan mengenal orang-orang Indonesia dari berbagai suku secara lebih mendalam (sebab beliau berkeliling Indonesia dari Sumatera sampai Irian untuk mendirikan STII di beberapa wilayah Indonesia), dan mengenal ladang pelayanan, bahkan sekarang juga sudah didirikan MA Misiologi, dan D. Min. Misiologi di beberapa kota di Indonesia dimana beliau sebagai pencetus idenya. Dari Jogya beliau kemudian ditugaskan di Jakarta, disana pelayanan semakin meluas mencapai tingkat nasional dan internasional. Bahkan melalui gerakan Misiologi ini, gereja-gereja dan oikumene-oikumene dapat dipersatukan untuk memiliki satu pandangan keluar dalam misi dunia. Cita-cita beliau sangat mulia yaitu mencetak Hamba Tuhan/calon-calon misionaris.

Aplikasi : Marilah kita belajar meminta arahan daripada TUHAN perihal apa yang TUHAN kehendaki untuk kita kerjakan. Taatilah perintah Tersebut, karena dengan demikian kita akan melihat bahwa segala sesuatu yang pernah TUHAN menjanjikannya pasti akan terjadi.

2. Karena Perintah Tuhan  memberikan kepastian (Ul 6: 2-3)

"2. supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. 3  Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Pada nats ini Musa hamba TUHAN yang telah menuntun mereka keluar dari negeri Mesir menegaskan hal pentingnya mentaati segala perintah TUHAN.

Perintah Tuhan memberikan jaminan kepada bangsa Israel, bahwa apabila mereka berpegang pada perintah itu dan melakukannya, maka Israel akan tetap hidup dengan benar di hadapan TUHAN. Hal inilah yang menjadi kunci bagaimana mereka dapat tetap menunjukkan citra sebagai umat pilihan Allah. Hal ini juga menjadi kunci agar mereka mengalami segala janji-janji TUHAN kepada nenek moyang mereka.

Hamba Tuhan, jangan pernah memulaikan pelayananmu atas jaminan yang semu. Tetapi dasarkanlah pelayananmu kepada perintah-perintah TUHAN. Banyak orang yang tadinya berkobar-kobar dalam melayani, tetapi karena satu dan lain hal mereka mundur dari TUHAN. Satu contoh, sewaktu saya masih berusia 24 tahun, saya sempat bertemu dengan seorang wanita muda. Usianya tidak lebih tua dari saya. Saya meliha bahwa ia begitu bersemangat melayani. Oleh karena itu, saya sempat jatuh hati kepadanya. Kebetulan waktu itu saya masih jomblo. Suatu waktu saya berkesempatan untuk datang ke gerejanya. Sebagai orang muda, rasanya hati ini sudah tidak tahan mengutarakan isi hati. Namun sebagai seorang yang sadar bahwa saya ini dipanggil TUHAN untuk melayani, kemudian saya bertanya kepada TUHAN "apakah wanita ini tepat untuk mendampingi saya?" Kemudian TUHAN menjawab saya : "Tidak, bukan dia orangnya." Saya berpikir bahwa TUHAN salah memberikan jawaban. Singkat cerita, saya mengambil keputusan sendiri dan kemudian menyatakan ungkapan hati kepadanya "Saya suka kepadamu, maukah kamu menjadi kekasihku?" dan dia menjawab : "Ya".

Sesudah itu, saya mengalami satu hubungan yang kurang baik dengan TUHAN. Setiap kali saya berdoa, saya seolah-olah berbicara dengan benda mati. Puji TUHAN, Sekali pun saya tidak taat, tetapi Ia tetap setia dan menunjukkan kasih-Nya. Dia menggunakan banyak orang untuk menasihatkan agar saya menyudahi hubungan kasih dengan wanita tersebut. Alhasil, setelah sebulan lamanya saya menjalin hubungan kasih dengannya, saya memutuskan untuk mendengarkan petunjuk-Nya. Hasilnya, sejak saat itu, hubunganku dengan TUHAN kembali pulih.


Hal ini terjadi sampai sebulan lamanya

 

Tidak ada komentar: